Tahukah kamu bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik yang baik dan benar? Nah kali ini kita akan memberikan pembahasan mengenai cara mendaur ulang sampah plastik. Penasaran bukan? Yuk simak berikut ini pembahasannya !
Plastik merupakan salah satu kebutuhan manusia di dunia ini. Semua kebutuhan pasti membutuhkan plastik, salah satunya pembungkus makanan. Melihat penggunaan plastik yang banyak membuat sampah menumpuk.
Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, tentunya kita harus mengetahui bagaimana cara menanggulangi masalah tersebut. Yuk simak pembahasan mengenai cara mendaur ulang sampah plastik dibawah ini!
Cara Mendaur Ulang Sampah Plastik

1. Kumpulkan dan jual botol plastik ke bank sampah
Anda bisa mengumpulkan botol plastik dan menjualnya ke pemulung atau bank sampah.
Dengan begitu anda bisa mendapatkan uang dari berjualan sampah plastik. Selain menghasilkan uang, anda juga ikut membantu lingkungan agar terbebas dari sampah.
Bank sampah akan melakukan pemilahan untuk didaur ulang. Jadi, ketika orang mengumpulkan sampah plastik dan memberikannya ke bank sampah, anda akan mendapatkan uang yang sepadan dengan berat sampah plastik yang dijual.
Tidak hanya plastik, anda bisa menjual kaleng, kardus, rongsokan, dan lain-lain.
Alih-alih menyetor sampah sembarangan di rumah yang hanya membuat sarang nyamuk. Lebih baik menjualnya ke bank sampah.
Rumah juga akan lebih bersih sekaligus membantu lingkungan dari sampah plastik yang tercemar. Langkah kecil yang bisa Anda lakukan bisa berdampak besar bagi lingkungan.
2. Gunakan botol plastik untuk menyiram tanaman
Cara mengolah sampah plastik menjadi lebih bermanfaat dengan memanfaatkannya sebagai alat untuk menyiram tanaman. Anda perlu membuat lubang kecil di botol.
Setelah itu, kubur botol di samping tanaman. Jangan mengubur semua botol, tetapi biarkan bagian atasnya terbuka.
Bagian ini digunakan untuk mengisi air untuk menyiram tanaman. Saat anda menyiram tanaman dengan memasukkan air ke dalam botol, air akan mengalir ke tanaman. Ini bisa lebih bermanfaat karena air bisa masuk ke akar tanaman.
Baca Juga :
- Sampah Daun Dapat Didaur Ulang Menjadi Pupuk Kompos
- Mengenali Sampah B3 & Contoh Sampah B3, Yuk Simak!
3. Ubah botol menjadi rumah kaca
Bagi anda yang memiliki sampah botol plastik berukuran besar, bisa dimanfaatkan sebagai rumah kaca. Caranya potong bagian bawah dan buka tutup botol, lalu letakkan botol untuk menutupi tanaman.
Hal ini dilakukan untuk melindungi tanaman dari angin. Jadi, saat musim angin melanda, tanaman akan tetap terlindungi oleh botol plastik.
Lagi pula, untuk membuat rumah kaca konvensional membutuhkan banyak uang.
Oleh karena itu, anda bisa menggunakan botol sebagai solusinya. Meski murah dan sederhana, bisa membantu dunia dari sampah plastik.
4. Ubah menjadi pot tanaman
Anda bisa menggunakan botol atau kaleng plastik bekas untuk membuat pot bunga.
Caranya adalah dengan membuat lubang di bagian bawah untuk air, lalu beri tanah yang banyak agar tanaman bisa tumbuh.
Selain memanfaatkan sampah, anda telah membantu bumi dari sampah. Anda juga bisa mengecat pot dari kaleng bekas atau mengecatnya dengan anti karat agar warnanya lebih cantik. Rumah anda makin cantik karena ada tanaman dan pot warna-warni.
5. Berubah menjadi tas belanja
Bukan hanya botol dan kaleng saja yang bisa dijadikan barang yang bermanfaat, tapi plastik pembungkus juga bisa bermanfaat.
Kemasan plastik bisa diubah menjadi tas belanja, tempat tisu, dan lainnya. Caranya adalah dengan menganyam sampah plastik dan menggabungkannya menjadi tas.
Banyak desainer lokal yang menggeluti kegiatan ini. Hasil dari sampah plastik juga bisa menghasilkan uang dan dijadikan barang yang bermanfaat. Ini bisa membantu bumi dari sampah plastik.
7 Jenis Plastik Yang Sering Digunakan, Ketahui Klasifikasinya Dengan Benar!

1. Polietilen Tereftalat (PETE)
Jenis plastik yang pertama adalah Polyethylene Terephthalate atau PETE. PETE adalah serat bebas kerut.
PETE banyak digunakan untuk tujuan pengemasan makanan dan minuman karena kemampuannya yang kuat untuk mencegah oksigen masuk dan merusak produk di dalamnya.
Jenis plastik PETE juga membantu menjaga karbon dioksida dalam minuman berkarbonasi agar tidak keluar.
Anda biasanya dapat menemukan plastik PETE yang digunakan dalam botol air mineral, botol soda, botol minyak sayur, dan wadah plastik lainnya.
Jenis plastik PETE biasanya bening/transparan dan direkomendasikan untuk sekali pakai saja. Jenis plastik ini tidak disarankan untuk diisi ulang dan digunakan berulang kali.
PETE mengandung antimony trioxide yang mampu menyebabkan kanker pada jaringan hidup.
Semakin lama cairan dibiarkan dalam wadah PETE, semakin besar potensi pelepasan antimon. Suhu hangat di mobil, garasi, dan penyimpanan tertutup juga dapat meningkatkan pelepasan zat berbahaya.
2. Polietilen Densitas Tinggi (HDPE)
Jenis plastik yang kedua adalah High Density Polyethylene atau HDPE. HDPE cukup istimewa dari jenis plastik lainnya karena memiliki rantai polimer tunggal yang membuatnya sangat padat.
Oleh karena itu, HDPE dikenal lebih kuat dan lebih tebal dari PETE. HDPE umumnya digunakan sebagai botol sampo, botol obat, botol deterjen, botol pemutih, botol susu yang dikemas dalam warna putih pucat, wadah mentega, wadah yoghurt, wadah sampo, wadah sabun dan sejenisnya.
Selain dapat didaur ulang dan digunakan berulang kali, HDPE juga relatif lebih stabil dibandingkan PETE.
HDPE adalah pilihan yang lebih aman untuk menyimpan bahan makanan dan minuman.
Jenis plastik ini memiliki karakter yang kuat, keras, tidak tembus cahaya dan tahan suhu tinggi sehingga dapat mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan makanan di dalamnya.
3. Polivinil Klorida (PVC)
Jenis plastik yang ketiga adalah Polyvinyl Chloride atau PVC. PVC umumnya digunakan sebagai bahan untuk membuat mainan, pipa plastik, kantong darah dan tabung medis.
PVC atau vinil adalah resin plastik kedua yang paling banyak digunakan di dunia setelah polietilen.
Dalam hal toksisitas atau toksisitas, PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya.
Penggunaannya dapat melarutkan berbagai bahan kimia beracun seperti bisphenol A (BPA), ftalat, timbal, dioksin, merkuri, dan kadmium. Beberapa bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker, gejala alergi pada anak-anak dan mengganggu sistem hormonal manusia.
Untuk alasan ini, plastik PVC jenis ini jarang diterima oleh program daur ulang karena telah dinyatakan sebagai penyebab risiko kesehatan yang serius dan masalah pencemaran lingkungan.
4. Polietilen Densitas Rendah (LDPE)
Jenis plastik yang keempat adalah Low Density Polyethylene atau LDPE. Polietilen adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia.
Jenis plastik ini memiliki struktur kimia polimer plastik yang paling sederhana, sehingga sangat mudah dan sangat murah untuk diolah.
LDPE sebagian besar digunakan untuk kantong belanjaan plastik, tempat sampah, kantong pembersih kering, kantong makanan beku, pelapis untuk karton susu kertas, cangkir minuman dan penutup kawat dan kabel.
Jenis plastik ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama. LDPE juga aman untuk didaur ulang dan memiliki ketahanan yang baik terhadap reaksi kimia.
5. Polipropilen (PP)
Jenis plastik yang kelima adalah Polypropylene atau PP. Jenis plastik ini lebih kaku dan lebih tahan panas, sehingga PP banyak digunakan untuk wadah makanan panas.
PP merupakan bahan plastik pilihan paling aman untuk wadah makanan dan minuman, dan dapat digunakan berkali-kali karena sifatnya yang tahan lama.
Jenis plastik PP ini banyak digunakan sebagai tempat makan, tutup botol, sedotan, botol saus, rompi termal, suku cadang mobil, popok sekali pakai, dan pelapis pembalut wanita.
Meskipun memiliki banyak kualitas yang luar biasa, PP agak sulit untuk didaur ulang dan juga dapat menyebabkan asma dan gangguan hormonal pada manusia.
6. Polistirena (PS)
Jenis plastik yang keenam adalah Polystyrene atau PS. Polystyrene adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk wadah makanan styrofoam, karton telur, gelas dan mangkuk sekali pakai, dan helm sepeda.
Styrene juga dapat diperoleh dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi bangunan.
Saat terkena makanan panas dan berminyak, PS dapat melepaskan styrene yang dianggap sebagai racun otak dan sistem saraf, dapat mempengaruhi gen, paru-paru, hati, sistem kekebalan, mengganggu hormon estrogen yang mengakibatkan masalah reproduksi. PS juga memiliki tingkat daur ulang yang rendah.
7. Lainnya
Jenis plastik yang ketujuh adalah semua jenis plastik selain yang diidentifikasi dengan angka 1-6 dan juga plastik yang dapat dilapisi atau dicampur dengan jenis plastik lain, seperti bioplastik.
Jenis plastik yang termasuk dalam kategori ini adalah SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (poly carbonate), dan Nylon.
Polycarbonate (PC) adalah plastik yang paling umum dalam kategori ini. Namun, PC telah tidak digunakan dalam beberapa tahun terakhir karena hubungannya dengan bisphenol A (BPA).
Karena toksisitas atau toksisitasnya, beberapa negara telah melarang penggunaan PC untuk botol bayi dan kemasan susu formula bayi.
Jenis plastik dalam kategori ini biasa digunakan pada CD, peralatan rumah tangga, dan perangkat elektronik.
SAN dan ABS memiliki ketahanan yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan untuk pembongkaran dan pipa.
Plastik dalam kategori lain sulit untuk didaur ulang, sehingga penggunaannya harus dibatasi atau dihindari.
Itulah beberapa cara mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Dengan melakukan kegiatan ini, Anda bisa membantu meringankan bumi dari sampah plastik. Jadi, mulailah dari hal-hal kecil dulu.
Semoga informasinya bisa membuat anda berpikir tentang bumi dan lingkungan sekitar karena banyaknya sampah plastik.