Aneka Gas Industri (AGII) perkuat lini bisnis gas medis

PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) melirik kesempatan untuk memperkuat lini usaha gas medis yang tambah diperlukan pada era penanganan pandemi covid-19 ini.

Aneka Gas Industri pun merambah segmen penjualan ritel untuk produk gas teristimewa dan ventilator.Direktur Utama Aneka Gas Industri perusahaan gas medis, Rachmat Harsono, menyampaikan, pihaknya masuk ke sektor homecare bersama merek Oxypure.

Produknya berwujud tabung gas oksigen teristimewa yang bisa mendukung individu bersama tanda-tanda covid-19 ringan untuk jalankan perawatan mandiri.

Menurut Rachmat, produk ini diminati pelanggan fungsi mengantisipasi ketersediaan area di tempat tinggal sakit yang tambah terisi.”Karena Covid ini obatnya oksigen, kita telah terasa (menjual) termasuk ventilator dan oksigen untuk rumah-rumah, telah merambah ke end user. Orang-orang telah membeli dikarenakan antisipasi misalnya tempat tinggal sakit kamarnya penuh.

Dia bilang, produk Oxypure bisa didapat secara offline melalui cabang-cabang dan sales AGII yang sementara ini terkandung di 26 provinsi di Indonesia. Sayangnya, Rachmat tak membeberkan berapa nilai investasi dan target penjualan untuk segmen ritel gas medis rumahan ini.

Yang jelas, dia memberikan bahwa produk Oxypure ini merupakan kerjasama AGII bersama perusahaan yang berasal berasal dari Eropa dan Asia.

“Bukan capex, cuma modal kerja, kita sale agent dan exclusive distributor. Untuk itu (proyeksi penjualan) belum ada,” sambung Rachmat.

Pada era pandemi ini, AGII sebenarnya mengoptimalkan lini gas medis. Tak semata perhitungan bisnis, Rachmat menyebut bahwa penyediaan gas medis sebenarnya benar-benar penting dan diperlukan didalam penanganan covid-19.

Dia pun berharap Indonesia tidak mengalami kelangkaan gas medis sebagaimana yang dialami sejumlah negara, layaknya India.

“Kami selamanya siap (memasok gas medis). Mudah-mudahan tidak darurat oksigen medis layaknya di negara-negara lainnya,” ujar Rachmat.

Saat ini, AGII turut memasok gas medis ke hampir 80% tempat tinggal sakit di Indonesia. Meski tak menyebutkan secara detail, tetapi Rachmat mengungkap bahwa keperluan gas medis melonjak signifikan.

“Semakin naik. Masih belum menyadari berapa prosen yang pasti cukup penting bersama lojakan pasien. Dan tempat tinggal sakit rujukan pengirimannya lebih sering daripada biasanya,” terangnya.


Sedangkan berasal dari lini usaha lainnya, layaknya filling station, AGII tetap wait plus see untuk jalankan ekspansi di tahun ini. “Kita selamanya akan resilience dan wait plus see, tetap banyak yang tetap bisa di maximize,” imbuh Rachmat.

Sebagai informasi, sementara ini AGII mengoperasikan jaringan ritel yang mencakup 44 pabrik dan 104 filling station yang beroperasi di 26 provinsi. Termasuk termasuk memasok keperluan gas untuk industri pembeli goods dan food plus beverage.


AGII pun sedang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 bersama nilai Rp 100 miliar. Obligasi ini merupakan bagian berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri bersama total nilai Rp 500 miliar.

AGII termasuk menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 bersama nilai pokok Rp 205 miliar. Penerbitan ini merupakan bagian berasal dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri bersama nilai Rp 1 triliun.
Berdasarkan pengumuman KSEI, Rabu (16/9), era penawaran lazim obligasi ini akan berjalan pada 25, 28, dan 29 September 2020. Penjatahan akan berjalan 30 September. Sedangkan tanggal distribusi obligasi dan sukuk secara elektronik adalah pada 2 Oktober 2020.

Menurut Rachmat, dana berasal dari hasil penerbitan obligasi dan termasuk sukuk ijarah berikut akan AGII pakai untuk refinancing utang jatuh tempo pada awal Desember mendatang yang senilai Rp 302 miliar. “(Dana hasil obligasi dan sukuk ijarah) cuma dedicated untuk refinancing,” pungkasnya.

Ayo Berbagi Tips