Cara mengolah sampah organik di rumah dapat mengurangi sampah yang ada di rumah. Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan organik yang dapat diurai oleh mikroba. Sampah organik terdiri dari sampah basah dan sampah kering. Sampah tersebut dapat diolah lagi menjadi produk yang memiliki fungsi.
Pengertian Sampah Organik

Sampah organik ialah sampah yang bersumber dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Berarti, sampah jenis ini sangat mudah diurai dengan proses secara alami.
Sampah organik dapat diartikan sebagai limbah yang bersumber dari sisa makhluk hidup baik itu hewan, manusia, atau pun tumbuhan. Sampah tersebut nantinya akan menjadi busuk dan juga lapuk.
Sampah organik sebetulnya tergolong limbah yang ramah terhadap lingkungan karena dapat diurai dengan cara alami oleh mikroba, tapi penguraian dengan cara alami memerlukan waktu.
Sehingga pada saat sampah organik tidak diolah dengan cepat dan menumpuk, dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap. Misalnya saja, pada tempat pembuangan sampah ada buah dan sayur yang busuk dengan jumlah yang sangat banyak.
Tanpa diolah, buah dan sayur tersebut mungkin akan terurai, tapi memerlukan waktu. Ketika proses penguraian dengan cara alami tersebut umumnya menimbulkan aroma yang busuk.
Dengan adanya campur tangan dari manusia, maka proses penguraian sampah menjadi lebih cepat. Dan tanpa disadari juga, sampah organik yang diolah dengan tepat justru dapat memiliki nilai ekonomis.
Jenis Sampah Organik
Sampah organik ternyata dibagi menjadi dua macam yaitu sampah organik yang basah dan sampah organik kering. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya.
1. Sampah Organik Basah
Sampah organik basah merupakan sampah organik yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contoh dari sampah organik jenis ini yaitu sampah sayur-sayuran, kulit buah, buah busuk, dan lain sejenisnya.
Tingginya kandungan air yang terdapat dalam sampah inilah yang mengakibatkan sampah mudah membusuk.
2. Sampah Organik Kering
Jenis sampah ini merupakan sampah organik yang memiliki kandungan airnya yang cukup sedikit. Contohnya sampah kayu, ranting potongan, daun kering, dan lain sejenisnya.
Cara Mengolah Sampah Organik
Jumlah sampah organik yang semakin bertambah, menjadi masalah utama. oleh dari itu harus terdapat upaya untuk mengolah sampah tersebut supaya tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Sampah organik adalah jenis sampah yang cukup mudah untuk diolah. Sampah organik bisa diolah menjadi berbagai produk yang memiliki fungsi dan memiliki nilai yang ekonomis. Adapun cara mengolah sampah organik yaitu sebagai berikut di bawah ini.
1. Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan jenis pupuk organik yang bersumber dari penguraian sampah organik seperti sampah daun kering. Pembuatan kompos ini dapat dilakukan dengan cara alami.
Tetapi pada saat terdapat campur tangan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, proses pengomposan akan terjadi lebih cepat. Cara membuat pupuk kompos sangat mudah dan kandungan zat haranya juga cukup lengkap sehingga akan sangat berguna untuk budidaya tanaman.
Untuk membuat pupuk kompos ini biasanya akan diperlukan mesin pencacah kompos. Dengan menggunakan mesin pencacah kompos akan memudahkan proses pembuatannya.
2. Biogas
Selain pupuk kompos, sampah organik juga dapat diolah menjadi biogas. Biogas ialah gas yang bersumber dari aktivitas anaerobik atau fermentasi sampah organik.
Biogas yang dihasilkan mempunyai kandungan zat seperti metana, karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, hidrogen sulfida, dan oksigen. Biogas didapatkan oleh bakteri dari sampah organik dengan kondisi kedap terhadap udara.
Biogas yang bersumber dari kotoran ternak mempunyai kandungan 60% gas metana. Produksi gas dapat dipengaruhi dengan jumlah sampah organik yang dipakai. Semakin tinggi sampah organik yang dipakai maka gas yang dihasilkan pun juga akan semakin banyak.
Kecepatan produksi gas juga dapat dipengaruhi dengan kondisi fisik dan suhu. Sampah yang kering dan berserabut biasanya lebih lama dari pada dengan sampah yang basah dan halus.
Sementara itu, suhu yang optimal yaitu antara sekitar 32 – 37 derajat Celcius. Jumlah bakteri juga dalam proses pembuatan dapat mempengaruhi proses pembuatan biogas. Kelompok bakteri yang diperlukan untuk mempercepat fermentasi.
3. Pupuk Organik Cair (POC)

Selain diolah menjadi kompos dan biogas saja, sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk organik cair atau POC. Cara membuat pupuk organik cair.
Bahan dan Alat Pembuatan POC
- Drum 200 liter beserta dengan tutupnya.
- Stop kran yang berdiameter sekitar 1 – 1,5 inchi.
- Sock berderat pipa pralon PVC, untuk ukurannya disesuaikan pada stop kran.
- Sealent, seal karet pada ban dalam.
- Plastik yang sudah dilubangi sesuai dengan ukuran drum yang digunakan.
- Sampah organik contoh seperti sampah sisa sayur dan buah.
- EM-4.
Cara Membuat POC
- Pasang pelat plastik yang sudah dilubangi ke dalam drum.
- Pasang penahan di bagian bawah pelat plastik untuk menahan sampah yang akan dijadikan sebagai pupuk organik cair.
- Buat lubang di bagian samping drum sebagai tempat stop kran.
- Pasang stop kran pada bagian lubang tersebut lalu lapisi dengan karet seal pada bagian luar dan juga dalamnya.
- Pada bagian dalam pasang sock pipa plastik dengan stop kran.
- Lalu kencangkan supaya stop kran tidak bisa bocor.
- Sesudah alat pembuatan sudah selesai, lanjutkan dengan memasukkan semua sampah organik yang telah dicincang ke bagian dalam wadah tersebut.
- Masukkan juga EM-4 yang dijadikan sebagai starter.
- Tutup drum secara rapat.
- Sesudah fermentasi selesai, tampung pupuk organik cair di dalam wadah kemudian lakukan aerasi supaya aroma fermentasi bisa hilang.
- Terakhir, kemas POC pada tempat yang tertutup lalu berikan ke tanaman.
- Perlu diketahui bahwa proses pembuatan POC memerlukan waktu kurang lebih sekitar 2 minggu. Anda dapat melakukan pengecekan dengan berkala. Jika aroma fermentasi telah harus atau menyerupai seperti aroma tape, maka POC sudah selesai dibuat dan proses fermentasi dapat dihentikan.