Program dari RedDoorz ini, untuk memberi solusi waktu akomodasi jadi persoalan waktu berlibur.
“Ada sebagian persoalan traveling di dalam temuan kami,” kata Direktur Pemasaran RedDoorz Indonesia Sandy Maulana. RedDoorz mengamati persoalan yang paling lazim di dalam bepergian bersama dengan kelompok berwujud ada problem menemukan akomodasi.
Pasalnya, peserta tur perlu menyesuikan kuantitas kamar bersama dengan anggaran, “Misalnya baru pertama kali berkunjung ke tempat itu atau liburan dadakan,” ujarnya.
Hal yang masih diragukan di dalam perjalanan itu ihwal destinasi, transportasi, akomodasi. “Termasuk jaminan kualitas fasilitas (akomodasi) tersebut.”
Masalah sesudah itu adalah ketersediaan RedDoorz hotel, terutama destinasi yang belum populer. Untuk beroleh harga yang terbaik dan akomodasi yang memadai, wisatawan perlu memesan akomodasi jauh-jauh hari, “Pergi di dalam kelompok mampu hemat,” tuturnya.
Dengan memesan jauh-jauh hari, pelancong mampu meyakinkan kesesuaian anggaran, baik solo traveler atau grup.
RedDoorz coba menawarkan solusi masalah lazim tersebut. “Dengan standardisasi kualitas, RedDoorz meyakinkan wisatawan bakal merasakan pengalaman menginap bersama dengan harga terjangkau di semua jaringan hotel yang luas,” ujarnya.
RedDoorz punya jaringan hotel itu dari 100 kota di Indonesia. “Dari Sabang hingga Jayapura,” katanya. Ia menambahkan, bahwa RedDoorz termasuk memutuskan standar layanan yang serupa di semua Asia Tenggara, supaya sangat mungkin pengalaman wisatawan menjelajah tanpa khawatir bersama dengan kondisi hotel.