
Standar tata kelola air – Air bersih sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Air yang digunakan setiap hari harus memenuhi standar kualitas air bersih. Banyak orang percaya bahwa air yang dilihat dengan mata telanjang benar-benar aman. Padahal tidak semua air jernih layak digunakan.
Untuk memenuhi kebutuhan air perlu memenuhi standar, kualitas dan kuantitas yang layak untuk dikonsumsi manusia, agar tidak membahayakan kesehatan.
Menurut PERMENKES NO. 416.MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan dan Pengawasan Mutu Air disebut air minum, yaitu air yang telah diolah memenuhi persyaratan higienis dan dapat langsung dikonsumsi.
Jika yang disebut air murni adalah air yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka kualitas air tersebut memenuhi syarat sanitasi, dan dapat diminum setelah dimasak.
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002, air minum adalah air olahan dari tahu yang tidak diolah, yang memenuhi syarat sanitasi dan dapat langsung dikonsumsi.
Baca Juga : Proses Penyulingan Air Laut Metode Desalinasi Piramida
Standar Kualitas Air Minum yang Dikeluarkan Pemerintah
Untuk menghindari sanksi yang dikenakan oleh pemerintah daerah, sebaiknya mengetahui standar pengolahan air minum yang sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.Standar mutu ditentukan oleh beberapa parameter, antara lain fisika, kimia dan biologi. Selanjutnya ketiga parameter tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 parameter umum, yaitu:
Parameter Wajib Untuk Tata Kelola Air – Standar Tata Kelola Air
Secara umum, pengolahan air yang dilakukan oleh perusahaan air minum harus terlebih dahulu memenuhi parameter wajib. Parameter ini adalah:
- Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan adalah parameter mikrobiologi (bakteri e.coli dan coliform) dan bahan kimia anorganik (arsenik, fluorida, kromium, kadmium, sianida, selenium dan lain-lain).
- Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan adalah parameter fisik (bau, warna, rasa, suhu, kekeruhan dan TDS total) dan parameter kimia pengolahan air (aluminium, besi, klorida, mangan, besi, pH, dan lain sebagainya)
Parameter Tambahan dalam Tata Kelola Air – Standar Tata Kelola Air
Parameter tambahan ini bertujuan untuk menjamin kualitas tata kelola air yang dihasilkan oleh perusahaan air minum. Parameter ini harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
- Parameter kimia, artinya air harus bebas dari kontaminasi bahan kimia organik dan anorganik, deterjen, desinfektan atau hasil samping dan pestisida.
- Parameter radioaktif adalah bahwa hasil maksimum pengolahan air mengandung aktivitas alfa kotor 0,1 Bq per liter air dan aktivitas beta kotor 1 Bq per liter air.
Proses Tata Kelola Air – Standar Tata Kelola Air
Secara umum proses pengolahan air menjadi air siap pakai terbagi menjadi 3 tahapan, antara lain:
1. TahapanPengolahan Air Awal (Water Intake)
Unit ini disebut unit water inlet (Water Intake). Unit ini berfungsi sebagai penampung air di sumber air awal. Selain itu, perangkat ini juga dilengkapi dengan Bar Screen filter yang dapat digunakan sebagai pre-filter untuk objek yang terendam (misalnya daun, kayu, dan objek lainnya).
2. Tahapan Pengolahan Air Utama – Standar Tata Kelola Air
Pada bagian ini, air di unit penyimpanan awal diproses dalam beberapa langkah:
A. Langkah koagulasi
Pada tahap ini, air reservoir awal diolah dengan menambahkan tawas (aluminium) atau zat seperti garam besi (seperti garam besi) atau dengan sistem quick-mix.
Air kotor atau keruh biasanya karena mengandung beberapa partikel koloid yang tidak terpengaruh oleh gravitasi dan karenanya tidak dapat mengendap dengan sendirinya.
Tahapan ini bertujuan untuk menghancurkan partikel-partikel koloid (zat-zat yang membuat air menjadi keruh) sehingga membentuk partikel-partikel kecil, tetapi masih sulit terbentuk.
B Langkah flokulasi
Proses flokulasi adalah proses menghilangkan kekeruhan dari air dengan cara aglomerasi partikel menjadi partikel yang lebih besar (Particle Floc).
Pada tahap ini, partikel kecil di dalam air akan terkoagulasi menjadi partikel yang lebih besar (serpihan) sehingga dapat mengendap pada proses selanjutnya (karena gravitasi).
Pada proses flokulasi dilakukan dengan cara diaduk perlahan (Slow Mixing).
C. Tahap Sedimentasi
Pada tahap ini, partikel yang terflokulasi secara alami akan mengendap di dasar reservoir karena densitasnya lebih berat daripada densitas elemen air. Kemudian air mengalir ke tahap filtrasi di unit filtrasi.
D. Langkah Filtrasi
Pada tahap ini, air disaring melalui media filter yang biasanya terdiri dari material berupa pasir dan kerikil silika. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bahan yang larut dan tidak larut.
Biasanya, setelah proses filtrasi ini, air dialirkan langsung ke unit penyimpanan akhir. Diperlukan proses tambahan untuk mendapatkan kualitas air yang lebih baik, seperti:
- Proses pertukaran ion
Proses pertukaran ion dirancang untuk menghilangkan polutan anorganik (kontaminan) yang tidak dapat dihilangkan dengan penyaringan atau pengendapan.
Dalam proses ini juga digunakan untuk menghilangkan arsenik, kromium, kelebihan fluor, nitrat, radium dan uranium.
- Proses penyerapan
Proses ini bertujuan untuk menyerap/menghilangkan polutan organik, senyawa yang menimbulkan rasa, bau dan warna. Biasanya memasukkan bubuk karbon aktif ke dalam air. - Proses Desinfeksi
Sebelum masuk ke unit penampungan akhir (reservoir), air harus melalui proses desinfeksi terlebih dahulu. Artinya, proses penambahan bahan kimia klorin bertujuan untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme berbahaya di dalam air.
3. Tahap Penampungan Akhir (Reservoir)
Setelah memasuki fase ini berarti air sudah siap untuk didistribusikan ke masyarakat. Unit reservoir ini terletak pada suatu tempat dengan eleveasi yang lebih tinggi dari pada tempat-tempat yang menjadi sasaran sebaran. Cara ini menggunakan gaya gravitasi bumi, sehingga menghemat penggunaan pompa air.
Selanjutnya untuk menyalurkan air bersih digunakan pipa dengan berbagai ukuran agar air bersih dapat menjangkau rumah dan bangunan di sekitarnya.
Artikel menarik selanjutnya khusus untuk untuk anda Pengobat Rindu Angkringan Jogja, Rsep Telur Puyuh Bacem